IKASSI.AMBON,- Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon periode 2024 menjadi momentum penting bagi masyarakat Kota Ambon, terutama bagi komunitas warga Siri Sori Islam.
Kehadiran Ely Toisuta, sebagai calon Wakil Wali Kota yang berpasangan dengan Bodewin Wattimena, menjadi sorotan menarik. Ely bukan hanya representasi dari kecerdasan dan kapabilitas anak negeri, tetapi juga simbol peran perempuan dalam dunia politik lokal yang masih didominasi laki-laki.
Sebagai satu-satunya perempuan yang ikut berkompetisi dalam kontestasi ini, Ely membawa harapan baru bagi masyarakatdi Kota Ambon. Ia membuktikan bahwa perempuan dapat mengambil bagian aktif dalam kepemimpinan politik, bahkan di tengah tantangan dan stereotip yang kerap dihadapi. Sebagai anak negeri Siri Sori Islam, keberadaannya menjadi kebanggaan sekaligus inspirasi bagi generasi muda, khususnya perempuan, untuk tidak ragu melangkah di jalur yang penuh kompetisi ini.
Namun, pertanyaan penting yang perlu dijawab adalah Mampukah anak-anak negeri Siri Sori Islam mencatat sejarah baru di Kota Ambon? Jawabannya terletak pada persatuan dan kesadaran kolektif masyarakat Siri Sori Islam untuk mendukung Ely Toisuta. Dukungan ini bukan sekadar soal keberpihakan, tetapi juga penghargaan terhadap nilai-nilai perjuangan dan dedikasi yang ia tunjukkan selama ini.
Ely Toisuta adalah simbol dari potensi besar yang dimiliki anak-anak negeri Siri Sori Islam. Jika komunitas ini mampu bersatu dan memberikan dukungan penuh, tidak hanya mereka mencatat sejarah dengan memenangkan kursi kepemimpinan di Kota Ambon, tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa Siri Sori Islam memiliki kontribusi signifikan dalam membangun masa depan kota ini.
Saatnya masyarakat Siri Sori Islam tidak hanya menjadi penonton dalam perjalanan politik lokal, tetapi menjadi aktor utama yang menentukan arah perubahan. Kehadiran Ely Toisuta dalam kontestasi ini adalah peluang emas untuk menunjukkan bahwa anak-anak negeri Siri Sori Islam mampu menjadi bagian dari sejarah besar Ambon. Pilihan ada di tangan kita, apakah kita ingin menjadi bagian dari sejarah tersebut? (BIDANG DIGITALISASI – MEDIA IKASSI)












Discussion about this post