IKASSI.NET,-AMBON– Tanggal 20 Agustus 2025 menandai usia ke-55 dari Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Siri Sori Islam (IPPMASSI) Kota Ambon. Sebuah rentang waktu yang tidak singkat bagi sebuah organisasi kedaerahan yang tumbuh di tengah dinamika zaman, sosial, dan tantangan peradaban. Dari titik awal pendiriannya pada 20 Agustus 1970, organisasi ini telah menapaki berbagai fase: pembentukan jati diri, perjuangan eksistensi, krisis identitas, hingga tahap restorasi dan penguatan peran.
Organisasi ini lahir dari semangat kolektif anak-anak Siri Sori Islam yang merantau ke Kota Ambon untuk menimba ilmu dan membangun masa depan. Dalam kondisi sosial dan politik yang penuh tantangan pasca Orde Lama, pemuda-pemudi Siri Sori Islam menyadari pentingnya wadah pemersatu untuk menjaga nilai-nilai adat, budaya, dan pendidikan. IPPMASSI menjadi rumah, tempat bertukar gagasan, mendiskusikan kemajuan kampung halaman, serta membina karakter generasi muda Siri Sori Islam.
Catatan Restorasi: Menjawab Tantangan Zaman
Dalam perjalanannya, IPPMASSI tidak luput dari fase-fase kritis. Seiring perubahan zaman, arus globalisasi, serta pergeseran minat generasi muda terhadap organisasi kedaerahan, IPPMSSI sempat mengalami kemunduran. Beberapa tahun bahkan menyisakan kekosongan kaderisasi dan minimnya aktivitas substansial. Namun, seperti filosofi masyarakat Siri Sori Islam yang ulet dan pantang menyerah, semangat restorasi mulai tumbuh kembali.
Restorasi organisasi dalam satu dekade terakhir menjadi tonggak penting. Upaya modernisasi sistem keorganisasian, pemanfaatan teknologi digital, serta penguatan nilai-nilai lokal menjadi kunci transformasi. IPPMASSI tidak hanya menjadi tempat diskusi budaya dan adat, tetapi juga berkembang sebagai ruang pengembangan soft skill, pelatihan kepemimpinan, dan advokasi pendidikan bagi anggotanya.
Kegiatan-kegiatan seperti seminar budaya, pelatihan literasi digital, aksi sosial, hingga forum musyawarah rutin kembali menghidupkan nadi organisasi. Keterlibatan aktif alumni juga menjadi elemen restoratif yang memperkuat keberlanjutan IPPMASSI. Para senior hadir bukan sebagai pengendali, tetapi sebagai pembina yang mendukung regenerasi.
Peran Strategis ke Depan.
Di usia ke-55 ini, IPPMASSI dihadapkan pada tanggung jawab besar untuk menjaga keberlanjutan. Era digital dan tantangan global membutuhkan strategi baru agar organisasi tetap relevan. Penting untuk menjaga kesinambungan nilai-nilai Siri Sori Islam yang adaptif terhadap perubahan zaman. Pendidikan, kepemimpinan, dan solidaritas sosial harus menjadi pilar utama gerakan organisasi.
IPPMASSI juga diharapkan menjadi jembatan antara generasi muda di perantauan dan masyarakat kampung halaman. Peran ini mencakup pengabdian melalui program penguatan SDM desa, pelestarian adat, serta pembangunan berbasis komunitas. Di tengah perubahan sosial yang masif, identitas lokal adalah benteng yang harus dijaga, bukan sebagai sekat, melainkan sebagai dasar pijakan.
55 Tahun Bukan Akhir, Tapi Awal Baru
55 tahun bukanlah akhir, melainkan awal dari fase baru yang lebih matang dan strategis. Sejarah panjang ini telah membuktikan bahwa IPPMSSI adalah organisasi yang resilien, tangguh, dan terus berkembang. Dengan semangat kolektif, nilai budaya, dan integritas kepemudaan, IPPMASSI akan tetap menjadi wadah penting dalam membentuk generasi Siri Sori Islam yang berkarakter, berilmu, dan berkontribusi.
Selamat ulang tahun ke-55, IPPMASSI Kota Ambon. Teruslah menjadi suluh dalam gelap, menjadi pengingat dalam lupa, dan menjadi penggerak dalam diam. Satu hati, satu Siri Sori Islam.●
Penulis: Muhamat Basyir Tuhepaly, Mantan Ketua Umum IPPMASSI Ambon












Discussion about this post